SMART KPI : Kunci KPI Berhasil

SMART KPI : Kunci KPI Berhasil

Dalam menyusun KPI, sangat direkomendasikan untuk menggunakan SMART. SMART adalah singkatan dari = Specific, Measurable, Attainable, Relevant, dan Time-Bound.  SMART dianggap sebagai bahan utama definisi ‘baik’ dari Key Performance Indicators (KPI). Berikut penjelasan masing-masing singkatan SMART.

  1. Specific ‘Spesifik’
    Indikator yang ada di dalam KPI harus sedetail mungkin. Dalam pembuatan KPI, harus diperhatikan bahwa tujuan yang ingin dicapai tidak boleh memiliki definisi yang terlalu luas dan digambarkan terlalu umum karena akan menyebabkan bias.

    Saat tujuan yang ditentukan sudah spesifik, maka dalam prosesnya akan lebih mudah dijala10nkan dan bisa diketahui kapan tujuan itu berhasil dicapai.

  2. Measurable ‘Terukur’
    KPI harus bisa diukur baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Jika tujuan yang ingin dicapai tidak bisa diukur, tentunya hasilnya pun akan kurang baik. KPI yang tidak terukur juga akan menyulitkan atasan dalam melakukan penilaian dan membuat bingung anggota yang menjalankannya.

    Misalnya jumlah komplain yang dapat diatasi, 3 komplain dalam waktu kurang dari 15 menit. Indikator tersebut dapat dijadikan penilaian untuk karyawan yang bekerja di bagian customer service, help desk, dan lain sebagainya.

  3. Achievable ‘Bisa Dicapai’
    Achievable atau sifat dapat dicapai dalam KPI haruslah diformulasikan menjadi tantangan yang dapat dicapai oleh karyawan. Target penilaian kinerja karyawan harus dapat dicapai dan realistis untuk dicapai.

    Misalnya dengan jumlah mesin sebanyak 1 buah dengan kapasitas produksi 100 barang/hari. Jika KPI yang dibuat tidak dapat dicapai atau bahkan tidak masuk akal, hasil pencapaiannya pun tidak akan maksimal. Hal tersebut akan berdampak pada pengeluaran cost yang sia-sia.

  4. Relevant ‘Relevan’
    Relevan yang dimaksud adalah sesuai dengan tujuan perusahaan. Karena tujuan dari KPI sendiri adalah untuk mengetahui seberapa efektifkah kinerja karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Sehingga indikator dalam KPI harus sesuai dengan tujuan perusahaan.

    Misalnya, perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan profit dari tahun ke tahun. Indikator yang dapat diterapkan adalah persentase profit. Indikator tersebut jelas dan sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu untuk meningkatkan profit.

  5. Time-Bound ‘Batas Waktu’
    Indikator yang ditetapkan dalam KPI juga harus memiliki batas waktu. Jika tujuan yang dibuat tidak memiliki batasan waktu, maka akan lebih sulit untuk mengukur peningkatannya. Mengetahui batas waktu dalam setiap target KPI akan memudahkan pelakunya untuk memonitor kemajuan serta memikirkan strategi yang lebih baik untuk mencapainya.
Hal Yang Membuat Kerjasama Tim Tidak Solid

Hal Yang Membuat Kerjasama Tim Tidak Solid

Pada kesempatan kali ini tim Performate.id akan membahas mengenai hal – hal yang dapat membuat kerjasama tim tidak solid. Silakan disimak ya.

1 Adanya Keegoisan
Setiap orang memang memiliki ego masing-masing. Namun juga ada orang yang memiliki sikap yang egois dan mementingkan diri sendiri, terutama setiap keputusannya harus menjadi prioritas bersama, tentu hal ini akan sangat mengganggu kerja sama tim Anda.

Jika Anda sebagai seorang ketua dari sebuah divisi, Anda perlu menjadi penengah agar setiap keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama dan dapat mewakili setiap aspirasi dari anggota.

Hal yang sulit jika ternyata atasan Anda yang memiliki sikap egois ini. Tentu Anda dan beberapa kawan anggota tim perlu bijak dan berpikir dewasa, walaupun Anda adalah seorang anggota tim.

 

2 Adanya Ketidakadilan
Mengindahkan yang satu dan tidak menghiraukan yang lain, tentu akan menimbulkan ketidakadilan diantara anggota tim. Hal ini akan sangat menghambat kerja sama tim jika ketua sebuah divisi melakukan hal ini.

 

3 Adanya Persaingan yang Tidak Sehat
Dalam perusahaan, ada kalanya timbul sebuah persaingan. Jika persaingan tersebut terjadi secara sehat untuk mencapai prestasi yang baik dalam sebuah perusahaan, tentu hal tersebut sangat dibenarkan dan diapresiasi penuh.

Namun berbeda halnya jika antar anggota divisi terjadi sebuah persaingan yang tidak sehat bahkan adanya saling sikut entah itu secara frontal atau juga terjadi seperti layaknya “perang dingin”.

Sudah dipastikan divisi tersebut tidak akan berjalan dengan baik dan setiap tujuan tim tidak akan terlaksana sesuai dengan harapan bersama.

 

4 Saling Menyalahkan Satu dengan yang Lain
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Sebuah tim yang solid tentu akan mengakui kesalahan salah satu anggota tim menjadi sebuah kesalahan bersama.

Sikap saling menyalahkan tentu membuat kesehatian antar anggota tim menjadi retak.

Memang, tidak ada orang yang ingin disalahkan bukan? Apalagi jika kesalahan itu bukanlah kesalahannya sendiri.

Sebuah tim yang kompak akan memiliki rasa saling menopang satu dengan yang lain. Namun berbeda halnya dengan sebuah tim yang saling menyalahkan dan melemparkan tanggung jawab.

Nah itu dia hal – hal yang dapat membuat kerjasama tim tidak solid, jika Anda mau tahu bagaimana caranya untuk membangun kerjasama tim dalam perusahaan silakan baca artikel kami sebelumnya mengenai Cara Membangun Kerjasama Tim Dalam Perusahaan

Pentingnya Menanamkan Nilai Perusahaan Kepada Tim

Pentingnya Menanamkan Nilai Perusahaan Kepada Tim

Penanaman nilai perusahaan yang kuat membuat perusahaan mampu untuk tumbuh berkembang dan bertahan lama. Nilai – nilai  tersebut melekat dan dijunjung tinggi oleh seluruh lapisan yang ada di perusahaan. Nilai – nilai yang dikemas secara baik akan membuat perusahaan memiliki karakter sehingga mampu untuk membentengi perusahaan dari krisis yang akan melanda. Nilai perusahaan merupakan kumpulan nilai yang dipercaya sebagai kekuatan dalam menyatukan sistem, proses, dan strategi untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan. Nilai perusahaan dapat berupa alat atau tujuan yang dijadikan pegangan oleh individu atau bersama-sama.

Nilai perusahaan ini dapat membuat kreatifitas, inovasi, dan produktivitas memiliki kesinambungan dalam perusahaan sehingga akan terdapat ruang berekspresi untuk memciptakan peluang dan potensi bisnis. Nilai perusahaan digariskan secara struktural dari pimpinan perusahaan untuk meningkatkan nilai berdasarkan filosofi perusahaan yang sesuai dengan perubahan dan kondisi persaingan bisnis. Jika telah menciptakan nilai perusahaan, selanjutnya yaitu menjadikan nilai tersebut untuk dapat disepakati bersama dengan cara diyakini dan dijalankan. Nilai tersebut juga harus dikomunikasikan kepada seluruh lapisan yang ada di perusahaan tersebut. Dengan begitu semua pegawai akan memiliki kesadaran, pemahaman, dan keterlibatan sehingga pegawai tersebut akan berkomitmen pada perusahaan. Kemudian nilai tersebut juga digunakan sebagai dasar untuk membangun sistem yang dilengkapi dengan penghargaan dan sanksi pada pegawai perusahaan. Selain itu juga dibutuhkan pemimpin yang dapat memberikan penerapan nilai perusahaan pada semua tim. Disini pemimpin akan memberikan contoh dalam membangun nilai dalam perusahaan .

Adanya nilai dalam perusahaan akan membuat tim akan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam perilakunya di lingkungan kerja, pengambilan setiap keputusan, dan interaksi sosialnya dalam perusahaan. Nilai perusahaan ini akan mempengaruhi hubungan baik dan reputasi dari perusahaan, namun dampaknya tidak akan terlihat pada pertumbuhan keuntungan perusahaan karena nilai-nilai tersebut bersifat tidak kasat mata.

Nilai perusahaan jika diterapkan dengan baik maka akan mampu membantu perusahaan mencapai tujuannya. Dengan menanamkan nilai perusahaan yang kuat akan dapat membentuk karakter perusahaan sehingga dapat menjadi benteng untuk menanggulangi risiko.

 

 

Cara Membangun Kerjasama Tim Dalam Perusahaan

Cara Membangun Kerjasama Tim Dalam Perusahaan

Kerja sama tim sangatlah diperlukan dalam dunia kerja karena tidak ada orang yang dapat bekerja sendiri, terutama dalam sebuah perusahaan.

Tentu Anda memerlukan berbagai cara membangun kerja sama tim yang efektif agar tujuan dari tim Anda berhasil dan perusahaan Anda mencapai kesuksesan.

Berikut ini cara membangun kerjasama tim yang kompak dalam perusahaan Anda.

1 Tanamkan Visi Misi Perusahaan pada Anggota Tim
Sebuah kapal dengan banyaknya penumpang di dalamnya akan sampai ke sebuah dermaga tertentu jika memiliki tujuan dan arahan yang sama.

Demikian halnya juga dengan sebuah perusahaan. Setiap anggota divisi perlu memiliki visi dan misi yang sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam perusahaan tersebut.

Akan menjadi kendala yang sangat berarti jika dari awalnya saja sudah berbeda visi. Tentu Anda dapat memastikan bahwa anggota tim tersebut tidak akan bertahan lama di tempat perusahaan tersebut.

Jika Anda seorang pemimpin perusahaan atau setidaknya ketua sebuah divisi, tanamkan visi misi perusahaan kepada para anggota tim agar mereka bekerja melakukan tanggung jawab mereka dengan memiliki tujuan sesuai dengan arahan perusahaan yang Anda pimpin.

Seorang bawahan yang bertanggung jawab, akan berkiblat pada tujuan perusahaan dalam memenuhi setiap tugas pekerjaannya, walaupun posisi jabatannya tidak terlalu tinggi.

 

2 Menghargai Perbedaan Pendapat
Perbedaan pendapat memang biasa. Setiap orang memiliki ide masing-masing dan cara yang berbeda dalam melakukan tugasnya dalam memenuhi sebuah tujuan.

Kerap terjadi dalam sebuah tim jika seorang anggota sangat teguh berpegang pada ide yang ia sampaikan sehingga tidak mengindahkan berbagai ide kreatif lainnya dari rekan satu tim.

Terkadang, ada kalanya rasa kecewa timbul jika ide yang kita sampaikan tidak diterima sebagai keputusan bersama dalam tim. Namun, inilah keputusan kelompok.

Memiliki hati yang besar, ditunjukkan melalui menerima perbedaan pendapat dan hasil keputusan yang tidak sesuai dengan ide yang diusulkan.

Tahukah Anda bahwa nilai kedewasaan seseorang dapat terlihat dalam situasi pengambilan keputusan? Anda pun dapat menilai kedewasaan diri Anda melalui momen ini.

Jika Anda mampu menerima keputusan bersama dalam sebuah rapat walaupun ide Anda tidak diterima, maka Anda adalah salah satu dari kumpulan orang-orang yang memiliki kedewasaan dalam berpikir, bertindak dan berperilaku.

 

3 Saling Percaya
Dalam sebuah perusahaan, tidak jarang timbul saling sikut karena menginginkan kenaikan jabatan dan tentu saja kenaikan gaji.

Tak jarang kerap timbul perselisihan dan timbul rasa tidak percaya.

Atmosfer kerja seperti ini sangatlah tidak sehat dan sudah dipastikan kehancuran tim akan terjadi.

Jika Anda adalah seorang pemimpin dalam perusahaan tersebut, gunakan wewenang Anda sebijak mungkin.

Ada baiknya Standard Operational Procedure (SOP) yang seimbang antara bagian atau divisi sehingga tidak ada ketimpangan atau ketidakseimbangan pembagian tugas dan tanggung jawab.

 

4 Lakukan Komunikasi yang Intensif dan Efektif
Komunikasi memang tidak dapat dianggap sepele. Komunikasi yang tidak berhasil akan membuat suatu hubungan menjadi renggang.

Lakukan komunikasi yang intensif dengan setiap anggota tim dengan mengadakan meeting atau setidaknya pertemuan untuk melakukan koordinasi tugas harian, briefing tugas secara singkat dan juga evaluasi kinerja harian atau mingguan.

Setiap laporan dan aspirasi perlu ditampung dengan baik dan pecahkan setiap masalah dengan melakukan case study secara bersama-sama. Libatkan seluruh anggota tim dalam melakukan pemecahan masalah (problem solving).

Setiap orang pasti memiliki masalah masing-masing, tidak hanya permasalahan di kantor ataupun di dalam keluarga.

Miliki hubungan yang baik dan saling menanyakan kabar akan sangat membantu membangun kerja sama tim.

Rekan kerja yang mampu menjadi teman curhat bisa menjadi penopang berjalannya sebuah kerja sama dalam sebuah tim. Dengan demikian, timbul rasa saling percaya seperti pada poin nomor 3.

Jika Anda seorang atasan, asah kemampuan Anda untuk dapat berkomunikasi secara interpersonal dan tingkatkan rasa empati Anda.

Dengan demikian, setiap anggota kelompok akan dengan mudahnya berbagai problematika kehidupan mereka dan memiliki rasa percaya pada Anda.

 

5 Adakan Kegiatan Bersama
Hubungan antar anggota perlu dipupuk dengan kegiatan-kegiatan kebersamaan, baik itu diadakan di dalam kantor atau saat hari di luar kegiatan kantor.

Mengadakan kegiatan makan bersama di salah satu rumah anggota tim bisa menjadi salah satu pilihan.

 

6 Saling Menghargai Kinerja Antar Anggota
Jika Anda pernah ke sebuah restoran cepat saji, tentu Anda sempat melihat sebuah foto salah satu karyawan restoran tersebut yang mendapat predikat karyawan terbaik bulan tersebut.

Hal ini memang menjadi salah satu strategi manajemen dari restoran tersebut untuk meningkatkan kualitas kinerja dari karyawannya.

Selain menghargai hasil kerja dari karyawan tersebut, hal ini dapat memacu karyawan lain untuk bekerja lebih baik dan bertanggung jawab serta meningkatkan pelayanan mereka.

Kerja sama tim memang tidaklah mudah untuk dibangun. Perlu proses yang cukup panjang untuk memiliki tim yang solid dengan anggota-anggota yang saling memiliki kerja sama tim yang sehati.

Manfaat Menerapkan OKR Dalam Perusahaan

Manfaat Menerapkan OKR Dalam Perusahaan

Pertanyaan mengenai apa itu OKR banyak dipertanyakan oleh mereka yang ingin mengelola karyawan. OKR sendiri merupakan singkatan dari objectives and key results. Kini, kesadaran masyarakat tentang pentingnya OKR sudah semakin besar. Ini terjadi karena hampir setiap perusahaan menggunakannya.

OKR sebenarnya merupakan sebuah metode yang diberikan pada tim atau seseorang di lingkungan kerja. Pada metode tersebut, terdapat rencana yang terbilang besar dan jelas. Tentu terdapat tantangan dalam rencana tersebut. Namun dalam proses mengejarnya, terdapat pola yang teratur. Dengan adanya pola tersebut, mencapai rencana besar akan terlihat lebih mudah. Dengan adanya OKR, progres dari karyawan akan terlihat. Ini bisa terjadi karena pola yang sebelumnya telah ditentukan dapat dijadikan sebagai patokan. Singkatan dari OKR yaitu Objective dan Key Results sendiri mewakili kedua hal tersebut.

Maksud Objective disini mengarah pada target yang besar dan jelas. Sedangkan untuk key results ini mengarah pada pola teratur untuk mencapai target tersebut. Salah satu poin penting dalam pembuatan key results adalah waktu. Perlu ditentukan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap pola.

Perlu diketahui bahwa OKR merupakan sebuah metode yang bertingkat. Bisa dikatakan, key results dari seorang pimpinan perusahaan bisa menjadi objective bagi mereka yang ada di bawahnya.

Misal seorang atasan ingin membuat perusahaan memiliki skala internasional. Tentu itu adalah sebuah objective dari pimpinan perusahaan. Untuk mencapai objective tersebut, dibutuhkan beberapa key results. Misal contoh key resultsnya adalah melakukan kerja sama dengan 1000 perusahaan dan mendapatkan pemasukan sebesar 1 triliun rupiah per tahun.

Selanjutnya key results yang berisi kerja sama dengan 1000 perusahaan akan menjadi objective bagi divisi marketing. Nantinya divisi marketing akan memiliki beberapa key results untuk objective tersebut. Contoh key resultsnya seperti menghubungi seratus perusahaan per minggu hingga mendapatkan kerja sama baru dengan 10 perusahaan di tiap minggunya.

Ada banyak keuntungan yang akan didapat jika OKR diterapkan. Salah satu keuntungan yang didapat adalah persatuan antar karyawan. Ini jelas suatu hal yang pasti. Ketika karyawan sudah memahami apa itu OKR, transparansi objective setiap karyawan akan meningkat. Dengan itu, karyawan akan bisa berkolaborasi karena satu sama lain tidak akan memiliki persaingan. Ini jelas membuat hasil yang didapat menjadi lebih efektif. Satu kunci keberhasilan metode ini terletak pada keseriusan tiap karyawan dalam mencapai objective nya masing-masing. Namun untuk tahapan awal, pastikan setiap karyawan memahami apa itu OKR.

Manfaat Dari Melakukan Evaluasi Kinerja Karyawan

Manfaat Dari Melakukan Evaluasi Kinerja Karyawan

Ada beberapa alasan mengapa perusahaan perlu mengadakan evaluasi kinerja karyawan. Namun, manfaat utamanya adalah untuk menciptakan sistem penilaian dan penghargaan yang efektif bagi karyawan suatu perusahaan.

Evaluasi kerja yang efektif berisikan masukan positif serta poin-poin yang perlu diperbaiki oleh karyawan. Dengan begitu, para karyawan dapat mengenali keunggulan yang dapat dipertahankan dan kelemahan yang harus diperbaiki.

Melalui evaluasi kinerja, perusahaan dan karyawan sama-sama mendapatkan keuntungan sebagai berikut:

1. Memberikan penghargaan bagi karyawan dengan kinerja yang baik
Evaluasi kinerja karyawan adalah momen bagi para manajer untuk mengukur kinerja individu maupun kelompok selama jangka waktu tertentu. Dari sinilah ditentukan siapa saja karyawan terbaik dan kompensasi apa yang akan diberikan. Bagi karyawan, penghargaan dari perusahaan dapat meningkatkan kepuasan dan semangat kerja. Karyawan yang bahagia dan bersemangat memiliki produktivitas lebih tinggi sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan.

2. Mengetahui aspek yang harus diperbaiki
Selain menunjukkan keunggulan, evaluasi kinerja juga menunjukkan berbagai aspek yang harus diperbaiki oleh karyawan agar bisa bekerja dengan efektif. Akan tetapi, hal ini tidak menjadikan evaluasi kinerja sebagai suatu hal yang negatif. Contohnya, karyawan bisa membahas berbagai kesulitan terkait pekerjaan selama evaluasi kinerja. Jika seorang karyawan memiliki skill yang kurang, maka ini adalah kesempatan yang tepat untuk mencanangkan sebuah program pelatihan.

3. Melindungi perusahaan secara hukum
Perusahaan berhak memutus hubungan kerja bila karyawan melakukan kesalahan yang amat fatal, tidak mampu memenuhi kewajiban, atau memiliki masalah lain yang berpengaruh terhadap perusahaan. Hasil evaluasi kinerja selalu disimpan dalam sebuah dokumen. Dokumen ini merupakan bentuk antisipasi terhadap mantan karyawan yang datang untuk menggugat perusahaan. Mereka mungkin adalah orang-orang yang diputus hubungan kerjanya karena alasan tertentu.

4. Untuk menentukan pelatihan karyawan yang tepat
Setelah perusahaan tahu kelemahan dan kelebihan karyawan melalui proses evaluasi ini, maka dengan begitu perusahaan dapat menentukan jenis training apa yang tepat untuk mendorong kemajuan karyawan. Melalui program pelatihan ini akan mampu menambah pengetahuan karyawan, meningkatkan skill dan baik untuk pengembangan karier. Diharapkan setelah pelatihan ini, karyawan akan dapat berkontribusi maksimal bagi perusahaan.

6 LANGKAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN

6 LANGKAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN

Setiap perusahaan pasti sering melakukan banyak cara untuk meningkatkan performa kinerja karyawannya, yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas kerja perusahaan tersebut, karena Sebuah perusahaan dapat menjadi berkembang dan maju tentunya tidak hanya dikarenakan faktor permodalan dan strategi bisnis yang kuat saja, melainkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang hebat. Dalam hal ini SDM memiliki artian para karyawan atau pekerja.

Berikut beberapa langkah untuk meningkatkan kinerja karyawan

1. Sistem Penilaian kinerja yang Transparan
Jika ditanya tentang kinerja yang menurun, rata-rata karyawan akan mengeluhkan sistem penilaian kinerja yang tidak transparan. Orang yang kerjanya kurang baik malah diberikan kenaikan gaji yang tinggi, sementara yang bekerja baik kenaikan gajinya sangat minim. Seolah ada like and dislike di dalam penilaian kinerja. Jadi, buatlah sistem penilaian kinerja yang transparan dan akuntabel. Dari awal perekrutan, beri tahu kinerja karyawan akan diukur dari hal-hal apa saja. Karyawan jadi akan menyadari mengapa ia mendapat kenaikan gaji yang paling kecil dibandingkan rekannya yang lain. Dengan demikian, tidak ada prasangka yang tidak baik dari karyawan.

2. Penuhi hak karyawan
Hak-hak karyawan yang dimaksud meliputi gaji dan kenaikannya tiap tahun, Tunjangan Hari Raya, tunjangan kesehatan, komunikasi, dan lain-lain sesuai kesepakatan dalam kontrak kerja. Jangan sampai terjadi Anda lalai memberikannya karena lupa. Misalnya, Ina karyawan baru di sebuah perusahaan dijanjikan mendapatkan tunjangan BPJS Kesehatan dari perusahaan. Namun hingga 3bulan bekerja, masih juga belum didaftarkan. Akibatnya ia jadi tidak semangat dalam bekerja.

3. Reward dan punishment
Reward dan punishment efektif untuk mempertahankan karyawan berkualitas. Jika seorang karyawan kinerjanya unggul atau menghasilkan profit besar bagi perusahaan, tidak ada salahnya diberi penghargaan. Penghargaan bisa berupa jalan-jalan baik ke luar negeri ataupun dalam negeri, bonus berupa uang, atau perhiasan. Namun ada kalanya penghargaan tidak berupa hadiah yang mahal. Misalnya berikan satu hari off atau kue jika karyawan Anda mencapai target atau memberikan keuntungan bagi perusahaan.

4. Jenjang Karier
Jenjang karier erat kaitannya dengan motivasi kerja. Sebagai contoh, sudah lima tahun ini Fany bekerja sebagai financial advisor sebuah perusahaan asuransi dan belum juga diangkat menjadi unit manager. Akibatnya, ia jadi kehilangan motivasi kerja dan target marketingnya tidak tercapai. Malahan ia berpikir untuk melamar kerja ke tempat kerja baru. Walau perbedaan gajinya kadang tak terlalu signifikan, jenjang karier tetap jadi prioritas para karyawan. Jadi, pikirkan baik-baik jenjang karier karyawan yang telah bekerja lama di perusahaan Anda, ya.

5. Training dan Pelatihan
Ada kalanya skill karyawan perlu ditambah seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka mengadakan training dan pelatihan perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Misalnya, programmer dalam perusahaan Anda diikutkan dalam training, pelatihan, atau seminar pemrograman. Training dan pelatihan ini diharapkan dapat menyegarkan dan menambah cakrawala berpikir para karyawan.

6. Menjalin keakraban
Ada kalanya seorang karyawan bertahan di suatu perusahaan bukan karena gaji tinggi ataupun butuh kerja, namun karena sudah terjalin ikatan keakraban di antara rekan-rekan sekantor. Iklim dan suasana kerja sudah cocok dan membuat karyawan enggan mencari kerjaan baru. Nah, bagaimana Anda dapat membuat jalinan keakraban tersebut di perusahaan Anda? Beberapa cara yang patut dicoba misalnya adakan acara outbound, hiking, dan jalan-jalan yang tidak terlalu mahal. Makan siang bersama juga salah satu cara yang tak terlalu mahal.

Demikianlah beberapa langkah untuk meningkatkan kinerja karyawan. Tidak salah bila coba diterapkan dalam perusahaan Anda.

Cara Mengatasi Turnover Karyawan Yang Tinggi

Cara Mengatasi Turnover Karyawan Yang Tinggi

Tingginya angka turnover atau jumlah karyawan yang keluar-masuk dalam perusahaan seharusnya mampu dijadikan introspeksi bagi perusahaan.

Apakah mereka merekrut karyawan yang kurang sesuai dengan yang mereka harapkan, atau apakah perusahaan yang memang belum memperlakukan karyawannya secara layak?

Terlebih di zaman sekarang dimana generasi pekerja muda sangat dikenal sering keluar-masuk perusahaan. Selain menghabiskan budget lebih besar, tingkat turnover yang tinggi mengakibatkan menurunnya semangat kerja karyawan lain.

Untuk itu, berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi jumlah turnover karyawan dalam perusahaan Anda.

1. Rekrut Kandidat yang Tepat Sejak Awal
Hal ini dipercaya oleh para rekruter sebagai salah satu cara yang ampuh untuk mengurangi tingkat turnover karyawan Tidak hanya me-wawancara kandidat secara ketat namun pastikan bahwa mereka memiliki kemampuan yang kita butuhkan dengan proses onboarding yang efektif pula, sehingga mereka mampu sejalan dengan budaya perusahaan, atasan, dan rekan kerja mereka.

2. Atur Kompensasi dan Tunjangan yang Sesuai
Tinjau, gali dan perbarui data Anda setiap tahun mengenai peraturan dan jumlah gaji yang harus dibayarkan dari masing-masing industri dan jabatan setiap tahunnya.

Berikan tunjangan kepada karyawan jika memang dibutuhkan, jadwal kerja yang felksibel, dan bonus yang sesuai dengan kontribusi dan prestasi yang telah diberikan masing-masing karyawan oleh perusahaan. Di sinilah kemampuan Anda sebagai seorang HR diuji.

3. Perhatikan Kebutuhan Karyawan
Untuk mengetahui hal ini, baik manajer ataupun HR dapat melakukan komunikasi secara langsung dengan karyawan untuk mendapatkan feedback.

Selain sebagai medium interaksi antara karyawan dan perusahaan, hal ini juga dipercaya untuk meningkatkan keterlibatan karyawan. Misal dengan melakukan pertemuan bulanan atau per-departemen untuk menyampaikan hal-hal apa saja yang perlu menajdi perhatian bersama.

4. Tantang Karyawan untuk Terus Berkembang
Jika memang karyawan bosan dengan perusahaannya, Anda dapat “menantang” mereka kembali. Salah satu caranya melalui melibatkan mereka dalam proyek penting, perencanaan pembuatan produk atau jasa baru, hingga melakukan rolling atau bertukar fungsi atau peran dalam perusahaan.

Hal itu dipercaya dapat membuat karyawan merasa tertantang. Dan ketika karyawan tertantang, mereka akan tampil lebih baik secara individu maupun sebagai tim.

5. Bangun Lingkungan Kerja yang Positif
Selain penghargaan, pengakuan dan pujian, lingkungan kerja yang positif dapat dibangun tidak hanya di perusahaan secara menyeluruh namun per departemen seperti makan bersama per bulan guna meningkatkan bonding antar karyawan.
Tidak ada perusahaan yang mampu menghindari turnover karyawan yang tinggi.

Oleh sebab itu, tidak mungkin perusahaan dapat memuaskan seluruh karyawannya. Bahkan perusahaan-perusahan yang masuk dalam daftar “The Best Companies to Work For”, pun mengalami turnover; walau umumnya tidak setinggi perusahaan yang lain.

Selain itu, exit interview juga merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi mengenai alasan mengapa karyawan memutuskan resign dari perusahaan secara lebih akurat. Perusahaan tentunya juga dapat menggali masukan yang baik dari karyawan untuk memperbaiki situasi yang ada.

Mengukur Performa Dan Pencapaian Target Tim Sales Dengan KPI

Mengukur Performa Dan Pencapaian Target Tim Sales Dengan KPI

Key performance indicator (KPI) menjadi indikator dalam mengukur performa karyawan tak terkecuali team sales atau pekerja lapangan. Pemberian KPI kepada sales, akan mendorong kompetisi yang sehat antar sales sehingga secara tidak langsung akan berpengaruh pada akselerasi capaian target penjualan yang sudah ditentukan.

KPI yang dibuat pun harus didukung dengan tools untuk memantau proses kerja di lapangan. Dari mulai pembagian task, tracking penyelesaian task, hingga capaian nilai target. Akan lebih efisien dan efektif jika Anda bisa mendapatkan data pendukung KPI secara cepat dan juga akurat.

Berikut KPI Sales untuk mengukur performa serta pencapaian target

1. Target Penjualan
Indikator yang menunjukkan pencapaian target penjulan tiap individu. Target sales sendiri bisa ditentukan dengan besaran nilai atau jumlah klien, dimana terlihat dari berapa persen target yang sudah tercapai dan belum tercapai.

2. Jumlah Closing Project
Hampir mirip dengan target penjualan namun harus dibedakan, karena bisa saja satu orang mendapatkan tiga klien namun sudah memenuhi target penjualan. Berbeda lagi dengan sales lainnya yang membutuhkan 10 klien untuk mencapai target nilai penjualan.

3. Win Rate
Anda juga bisa menggunakan indikator win rate untuk mengetahui perbanidngan berapa jumlah project yang deal dan lost dari jumlah keseluruhan target yang sudah Anda berikan.

4. Penyelesaian Task
Anda sebagai supervisor sales bisa memantau seberapa cepat tiap individu dalam menyelesaikan task, apakah sesuai dengan target atau mengalami kemunduran. Kecepatan dan ketepatan dalam pengerjaan tas ini menjadi aspek penting untuk menilai performance sales Anda.

5. Aktivitas Sales
Pada indikator ini, Anda bisa melakukan pengukuran dari berapa banyak jumlah leads yang sudah di follow up. Anda bisa membaginya pada kategori leads melalui email, telepon, task, hingga event.

Untuk mengetahui aktivitas atau KPI sales serta karyawan Anda yang bertugas di lapangan, Anda bisa menggunakan Performate.id untuk sales tracking yang mendukung atau melacak KPI sales.

Silakan kontak kami untuk dapatkan solusi mengenai pengukuran KPI Sales dengan kontak via WhatsApp disini.

Kenapa Penerapan Sistem KPI Gagal

Kenapa Penerapan Sistem KPI Gagal

Kenapa penerapan sistem KPI bisa gagal tentu saja karena ada beberapa hal yang salah untuk dilakukan dan diterapkan. KPI memang menjadi satu hal yang gampang namun juga bisa menjadi hal yang sulit jika tidak dilakukan dengan benar dan tidak memperhatikan beberapa hal yang menjadi titik penting dari sistem KPI ini. Ada banyak sekali faktor yang memang harus dihindari, dengan mengurangi faktor-faktor ini pastinya akan semakin membuat KPI lebih diterima dan bisa dijalankan dengan lancar. Faktor-faktor tersebut yaitu sebagai berikut.

1. Faktor pertama, salah menentukan sistem KPI. KPI memiliki banyak sekali sistem yang pastinya dimana setiap perusahaan memiliki standard dan point-point penting yang berbeda. Biasanya perusahaan baru yang ingin menerapkan sistem KPI ini hanya memilih KPI yang kelihatannya mudah tanpa melihat apakah cocok dengan perusahaan yang dijalankan ataukah tidak. Padahal sistem KPI yang cocok dan sesuai sangat diperlukan untuk mendapatkan kesimpulan yang terbaik.

2. Faktor kedua. Salah menentukan target. Target untuk suatu perusahaan memang tidak dianjurkan diatas batas wajar atau diatas kemampuan, namun bukan berarti target juga akan dibuat dengan standart yang sangat rendah supaya mudah dicapai oleh para karyawan. Justru hal ini juga akan menjadikan KPI tidak bisa berjalan dengan baik. Target baiknya dibuat dengan standart yang sedang namun tetap bisa dijadikan sebagai alat pengukuran KPI.

3. Faktor ketiga. Gagalnya manajemen kinerja KPI. Saat melakukan sistem KPI ini, monitoring sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Monitoring biasanya menjadi tidak diperhatikan ketika KPI sudah mulai berjalan padahal pencatatan untuk apa saja yang sudah dicapai dan realisasi visi dan misi sangatlah penting. Catat tiap periode sesuai dengan yang sudah ditentukan akan sangat membantu dalam mendapatkan sistem KPI yang berhasil untuk dijalankan dalam suatu perusahaan.

Kenapa penerapan sistem KPI yang gagal sebenarnya tergantung pada beberapa hal penting. Lakukan perbaikan pada beberapa hal tersebut dan jangan melakukan kesalahan yang sama setiap waktu tentu akan membuat sistem penerapan yang salah akan berkurang. Selalu lakukan evaluasi dan monitoring untuk setiap sistem yang diberlakukan. Dengan melakukan hal ini, sistem pun akan berjalan dengan baik.

Jika Anda membutuhkan sebuah tools KPI untuk membantu Anda dalam memonitor KPI karyawan maka Performate.id bisa menjadi solusi bagi Anda, silakan kontak tim kami di WhatsApp berikut untuk menjelaskan solusi yang bisa kami berikan terkait KPI untuk bisnis Anda.

PF - Logo Only

Performate

About
Careers
Blog
Customer

Our Products

Products
Promo
Pricing
Family
Business
Education

Help

Workshop
Seminar
Guide
Support
Service
Help Center

Legal

Products
Promo
Pricing
Family
Business
Education

Contact

Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta Timur

cs@performate.id
0812-1203-0314