6 LANGKAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN

6 LANGKAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN

Setiap perusahaan pasti sering melakukan banyak cara untuk meningkatkan performa kinerja karyawannya, yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas kerja perusahaan tersebut, karena Sebuah perusahaan dapat menjadi berkembang dan maju tentunya tidak hanya dikarenakan faktor permodalan dan strategi bisnis yang kuat saja, melainkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang hebat. Dalam hal ini SDM memiliki artian para karyawan atau pekerja.

Berikut beberapa langkah untuk meningkatkan kinerja karyawan

1. Sistem Penilaian kinerja yang Transparan
Jika ditanya tentang kinerja yang menurun, rata-rata karyawan akan mengeluhkan sistem penilaian kinerja yang tidak transparan. Orang yang kerjanya kurang baik malah diberikan kenaikan gaji yang tinggi, sementara yang bekerja baik kenaikan gajinya sangat minim. Seolah ada like and dislike di dalam penilaian kinerja. Jadi, buatlah sistem penilaian kinerja yang transparan dan akuntabel. Dari awal perekrutan, beri tahu kinerja karyawan akan diukur dari hal-hal apa saja. Karyawan jadi akan menyadari mengapa ia mendapat kenaikan gaji yang paling kecil dibandingkan rekannya yang lain. Dengan demikian, tidak ada prasangka yang tidak baik dari karyawan.

2. Penuhi hak karyawan
Hak-hak karyawan yang dimaksud meliputi gaji dan kenaikannya tiap tahun, Tunjangan Hari Raya, tunjangan kesehatan, komunikasi, dan lain-lain sesuai kesepakatan dalam kontrak kerja. Jangan sampai terjadi Anda lalai memberikannya karena lupa. Misalnya, Ina karyawan baru di sebuah perusahaan dijanjikan mendapatkan tunjangan BPJS Kesehatan dari perusahaan. Namun hingga 3bulan bekerja, masih juga belum didaftarkan. Akibatnya ia jadi tidak semangat dalam bekerja.

3. Reward dan punishment
Reward dan punishment efektif untuk mempertahankan karyawan berkualitas. Jika seorang karyawan kinerjanya unggul atau menghasilkan profit besar bagi perusahaan, tidak ada salahnya diberi penghargaan. Penghargaan bisa berupa jalan-jalan baik ke luar negeri ataupun dalam negeri, bonus berupa uang, atau perhiasan. Namun ada kalanya penghargaan tidak berupa hadiah yang mahal. Misalnya berikan satu hari off atau kue jika karyawan Anda mencapai target atau memberikan keuntungan bagi perusahaan.

4. Jenjang Karier
Jenjang karier erat kaitannya dengan motivasi kerja. Sebagai contoh, sudah lima tahun ini Fany bekerja sebagai financial advisor sebuah perusahaan asuransi dan belum juga diangkat menjadi unit manager. Akibatnya, ia jadi kehilangan motivasi kerja dan target marketingnya tidak tercapai. Malahan ia berpikir untuk melamar kerja ke tempat kerja baru. Walau perbedaan gajinya kadang tak terlalu signifikan, jenjang karier tetap jadi prioritas para karyawan. Jadi, pikirkan baik-baik jenjang karier karyawan yang telah bekerja lama di perusahaan Anda, ya.

5. Training dan Pelatihan
Ada kalanya skill karyawan perlu ditambah seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka mengadakan training dan pelatihan perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Misalnya, programmer dalam perusahaan Anda diikutkan dalam training, pelatihan, atau seminar pemrograman. Training dan pelatihan ini diharapkan dapat menyegarkan dan menambah cakrawala berpikir para karyawan.

6. Menjalin keakraban
Ada kalanya seorang karyawan bertahan di suatu perusahaan bukan karena gaji tinggi ataupun butuh kerja, namun karena sudah terjalin ikatan keakraban di antara rekan-rekan sekantor. Iklim dan suasana kerja sudah cocok dan membuat karyawan enggan mencari kerjaan baru. Nah, bagaimana Anda dapat membuat jalinan keakraban tersebut di perusahaan Anda? Beberapa cara yang patut dicoba misalnya adakan acara outbound, hiking, dan jalan-jalan yang tidak terlalu mahal. Makan siang bersama juga salah satu cara yang tak terlalu mahal.

Demikianlah beberapa langkah untuk meningkatkan kinerja karyawan. Tidak salah bila coba diterapkan dalam perusahaan Anda.

Mengukur Performa Dan Pencapaian Target Tim Sales Dengan KPI

Mengukur Performa Dan Pencapaian Target Tim Sales Dengan KPI

Key performance indicator (KPI) menjadi indikator dalam mengukur performa karyawan tak terkecuali team sales atau pekerja lapangan. Pemberian KPI kepada sales, akan mendorong kompetisi yang sehat antar sales sehingga secara tidak langsung akan berpengaruh pada akselerasi capaian target penjualan yang sudah ditentukan.

KPI yang dibuat pun harus didukung dengan tools untuk memantau proses kerja di lapangan. Dari mulai pembagian task, tracking penyelesaian task, hingga capaian nilai target. Akan lebih efisien dan efektif jika Anda bisa mendapatkan data pendukung KPI secara cepat dan juga akurat.

Berikut KPI Sales untuk mengukur performa serta pencapaian target

1. Target Penjualan
Indikator yang menunjukkan pencapaian target penjulan tiap individu. Target sales sendiri bisa ditentukan dengan besaran nilai atau jumlah klien, dimana terlihat dari berapa persen target yang sudah tercapai dan belum tercapai.

2. Jumlah Closing Project
Hampir mirip dengan target penjualan namun harus dibedakan, karena bisa saja satu orang mendapatkan tiga klien namun sudah memenuhi target penjualan. Berbeda lagi dengan sales lainnya yang membutuhkan 10 klien untuk mencapai target nilai penjualan.

3. Win Rate
Anda juga bisa menggunakan indikator win rate untuk mengetahui perbanidngan berapa jumlah project yang deal dan lost dari jumlah keseluruhan target yang sudah Anda berikan.

4. Penyelesaian Task
Anda sebagai supervisor sales bisa memantau seberapa cepat tiap individu dalam menyelesaikan task, apakah sesuai dengan target atau mengalami kemunduran. Kecepatan dan ketepatan dalam pengerjaan tas ini menjadi aspek penting untuk menilai performance sales Anda.

5. Aktivitas Sales
Pada indikator ini, Anda bisa melakukan pengukuran dari berapa banyak jumlah leads yang sudah di follow up. Anda bisa membaginya pada kategori leads melalui email, telepon, task, hingga event.

Untuk mengetahui aktivitas atau KPI sales serta karyawan Anda yang bertugas di lapangan, Anda bisa menggunakan Performate.id untuk sales tracking yang mendukung atau melacak KPI sales.

Silakan kontak kami untuk dapatkan solusi mengenai pengukuran KPI Sales dengan kontak via WhatsApp disini.

Kenapa Penerapan Sistem KPI Gagal

Kenapa Penerapan Sistem KPI Gagal

Kenapa penerapan sistem KPI bisa gagal tentu saja karena ada beberapa hal yang salah untuk dilakukan dan diterapkan. KPI memang menjadi satu hal yang gampang namun juga bisa menjadi hal yang sulit jika tidak dilakukan dengan benar dan tidak memperhatikan beberapa hal yang menjadi titik penting dari sistem KPI ini. Ada banyak sekali faktor yang memang harus dihindari, dengan mengurangi faktor-faktor ini pastinya akan semakin membuat KPI lebih diterima dan bisa dijalankan dengan lancar. Faktor-faktor tersebut yaitu sebagai berikut.

1. Faktor pertama, salah menentukan sistem KPI. KPI memiliki banyak sekali sistem yang pastinya dimana setiap perusahaan memiliki standard dan point-point penting yang berbeda. Biasanya perusahaan baru yang ingin menerapkan sistem KPI ini hanya memilih KPI yang kelihatannya mudah tanpa melihat apakah cocok dengan perusahaan yang dijalankan ataukah tidak. Padahal sistem KPI yang cocok dan sesuai sangat diperlukan untuk mendapatkan kesimpulan yang terbaik.

2. Faktor kedua. Salah menentukan target. Target untuk suatu perusahaan memang tidak dianjurkan diatas batas wajar atau diatas kemampuan, namun bukan berarti target juga akan dibuat dengan standart yang sangat rendah supaya mudah dicapai oleh para karyawan. Justru hal ini juga akan menjadikan KPI tidak bisa berjalan dengan baik. Target baiknya dibuat dengan standart yang sedang namun tetap bisa dijadikan sebagai alat pengukuran KPI.

3. Faktor ketiga. Gagalnya manajemen kinerja KPI. Saat melakukan sistem KPI ini, monitoring sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Monitoring biasanya menjadi tidak diperhatikan ketika KPI sudah mulai berjalan padahal pencatatan untuk apa saja yang sudah dicapai dan realisasi visi dan misi sangatlah penting. Catat tiap periode sesuai dengan yang sudah ditentukan akan sangat membantu dalam mendapatkan sistem KPI yang berhasil untuk dijalankan dalam suatu perusahaan.

Kenapa penerapan sistem KPI yang gagal sebenarnya tergantung pada beberapa hal penting. Lakukan perbaikan pada beberapa hal tersebut dan jangan melakukan kesalahan yang sama setiap waktu tentu akan membuat sistem penerapan yang salah akan berkurang. Selalu lakukan evaluasi dan monitoring untuk setiap sistem yang diberlakukan. Dengan melakukan hal ini, sistem pun akan berjalan dengan baik.

Jika Anda membutuhkan sebuah tools KPI untuk membantu Anda dalam memonitor KPI karyawan maka Performate.id bisa menjadi solusi bagi Anda, silakan kontak tim kami di WhatsApp berikut untuk menjelaskan solusi yang bisa kami berikan terkait KPI untuk bisnis Anda.

Kenapa Perusahaan Membutuhkan Tools KPI?

Kenapa Perusahaan Membutuhkan Tools KPI?

Setiap perusahaan atau organisasi pasti memiliki tujuan bersama yang hendak dicapai. Agar tujuan tersebut lebih mudah tercapai, perusahaan membutuhkan sebuah parameter yang akan mengukur seberapa jauh dan efektif progress yang berjalan.

Key performance indicators atau yang lebih sering disebut KPI adalah sebuah parameter untuk mengukur seberapa jauh perusahaan atau organisasi dalam perkembangan atau progress menuju tujuan. Oleh karena itu pula, menggunakan tools KPI mulai dipilih perusahaan agar perusahaan lebih mudah memantau dan mengukur perkembangan progress.

Selain untuk mempermudah perusahaan memantau dan mengakses progress KPI, penggunaan tools KPI akan memberikan beberapa dampak positif pada perusahaan. Simak alasan mengapa perusahaan harus menggunakan tools KPI di bawah ini.

1. Melacak Kinerja Anggota Tim
Tujuan utama dari sebuah sistem dalam aplikasi adalah untuk melacak kinerja setiap anggota tim dan semua kegiatan yang mereka lakukan. Perusahaan dapat dengan mudah menentukan jumlah bagian pasokan bawah, berapa banyak tugas yang dilakukan oleh masing-masing anggota tim, dan sebagainya.

2. Meningkatkan Efisiensi
Dengan penerapan KPI, semua data dapat dengan cepat diakses dan digunakan. pelaporan pandangan KPI memungkinkan perusahaan untuk memantau dan mengukur kinerja karyawan dan perusahaan secara real time.

3. Pengambilan Keputusan
Data ditampilkan dalam penyajian yang mudah dipahami yang membuat staf mampu menganalisis data penting lebih cepat dan mendalam. Hal ini dapat meningkatkan kinerja operasi masing-masing layanan. Aplikasi memberikan visualisasi interaktif yang membuat analisis proses yang lebih intuitif. Selain itu, perusahaan juga lebih mudah untuk memeriksa dan menemukan solusi efektif untuk masalah kinerja yang terjadi.

4. Membuat Perusahaan Lebih Fokus
Sebuah gambaran dari data perusahaan pada pelaksanaan indikator kinerja membuat tim menjadi paham dan akhirnya lebih terfokus pada indikator penting yang paling bagi perkembangan perusahaan. Hal ini memungkinkan untuk beradaptasi proses bisnis untuk mencapai tujuan.

5. Fleksibel untuk Pertumbuhan Bisnis
Seiring dengan pertumbuhan perusahaan dan perubahan yang terjadi, tampilan KPI pun juga akan berubah. Aplikasi mampu memfasilitasi perubahan data indikator tersebut dengan fleksibel. Perusahaan dapat dengan mudah menyesuaikan perubahan KPI yang terjadi melalui aplikasi.

Nah, sekarang Anda sudah memahami bagaimana pentingnya KPI dan menggunakan tools KPI, bukan? Selain perusahaan harus merumuskan KPI yang tepat, perusahaan juga harus memilih tools yang cocok dengan perusahaan.

Jika Anda membutuhkan sebuah tools KPI untuk membantu Anda dalam memonitor KPI karyawan maka Performate.id bisa menjadi solusi bagi Anda, silakan kontak tim kami di WhatsApp berikut untuk menjelaskan solusi yang bisa kami berikan terkait KPI untuk bisnis Anda.

Perbedaan Antara KPI Dan OKR

Perbedaan Antara KPI Dan OKR

Apa perbedaan KPI dan OKR?

Key Performance Indicator (KPI) dan Objective and Key Results (OKR) merupakan dua metode pengukuran keberhasilan yang paling banyak digunakan oleh perusahaan.

KPI adalah indikator yang mengukur efektivitas kinerja organisasi, tim, individu, atau aktivitas tertentu, dalam mencapai tujuan. Metrik ini dapat mengukur keberhasilan dalam banyak hal, dari mulai target penjualan, profit bisnis, hingga kepuasan pelanggan.

Sedangkan OKR adalah kerangka kerja yang menetapkan sebuah tujuan (objective), serta mengukur pencapaian tujuan tersebut melalui sejumlah hasil utama (key results) sebagai tolok ukur. OKR biasanya digunakan untuk menetapkan tujuan jangka pendek, tetapi juga dapat digunakan untuk perencanaan satu tahunan.

Berikut ini perbedaan antara KPI dan OKR.

Stakeholder yang menerapkan

KPI digunakan oleh departemen, tim, atau unit bisnis dalam satu organisasi. Indikator ini dibuat hanya oleh manajer atau pemimpin eksekutif, dan digunakan oleh mereka. Keberhasilan pengukuran sangat tergantung pada keterampilan mereka menerapkan KPI.

OKR digunakan tidak hanya oleh para pemimpin organisasi, tetapi juga di tingkat individu. Setiap karyawan dari level bawah hingga manajer, eksekutif, dan pemimpin kunci, memiliki OKR mereka sendiri. Penyusunan OKR adalah tugas yang diberikan kepada semua orang, artinya setiap karyawan bertanggung jawab untuk membuat OKR mereka sendiri.

 

Struktur dan komponen

KPI mencakup empat komponen, yaitu:

  • Metrik
  • Target atau rentang kinerja ideal: setiap KPI harus cocok dengan target tertentu dalam jangka waktu tertentu.
  • Sumber data: setiap KPI harus memiliki sumber data untuk menghasilkan ukuran keberhasilan yang andal.
  • Frekuensi pelaporan: KPI harus didiskusikan di antara karyawan atau anggota tim yang terlibat.

OKR memiliki dua komponen:

  • Tujuan: yaitu tujuan khusus yang perlu dicapai oleh individu, tim, atau departemen. Tujuan harus ambisius namun dapat dicapai, kualitatif, dan terikat waktu.
  • Hasil utama: yaitu hasil yang dapat diukur yang menunjukkan apakah tujuan telah tercapai.

Cakupan Penggunaan

KPI dapat digunakan untuk beragam tujuan, seperti menilai kinerja karyawan, mengevaluasi proses, atau mengukur keberhasilan sebuah program. Sedangkan OKR membantu individu dan tim dalam menetapkan tujuan. OKR tidak dimaksudkan untuk menilai kinerja, melainkan menantang karyawan dan tim untuk menetapkan tujuan strategis yang berdampak pada organisasi.

Tujuan Dan Output yang Diinginkan

Perbedaan terbesar antara KPI dan OKR terletak pada maksud atau tujuan penerapan. Sasaran KPI biasanya mewakili output dari suatu proses, proyek, atau inisiatif, atau tingkat kinerja yang sudah ada. Sedangkan OKR melibatkan tujuan yang berani dan ambisius yang tidak bisa dipenuhi dengan hanya berharap pada kinerja rutin.

Kesimpulannya, Anda tidak dapat beralih dari KPI ke OKR atau sebaliknya, karena keduanya memiliki tujuan penggunaan yang berbeda dan tidak dapat dipertukarkan. Jika ingin sukses mengembangkan bisnis, Anda harus menggunakan keduanya.

Jika Anda membutuhkan sebuah tools KPI ataupun OKR untuk membantu Anda dalam memonitor kinerja karyawan Anda,maka Performate.id bisa menjadi solusi bagi Anda, silakan kontak tim kami di WhatsApp berikut untuk menjelaskan solusi yang bisa kami berikan terkait KPI untuk bisnis Anda.

PF - Logo Only

Performate

About
Careers
Blog
Customer

Our Products

Products
Promo
Pricing
Family
Business
Education

Help

Workshop
Seminar
Guide
Support
Service
Help Center

Legal

Products
Promo
Pricing
Family
Business
Education

Contact

Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta Timur

cs@performate.id
0812-1203-0314